Menghitung Benefit Cost Ratio

Benefit Cost Ratio atau BCR diperlukan di tiap perusahaan terutama oleh badan usaha yang menjalankan suatu proyek.  Berikut berbagai langkah atau tahapan yang paling tepat untuk dapat menghitung Benefit Cost Ratio atau BCR.

Baca Juga:

Cara Kirim Uang ke Singapura
Cara Kirim Uang ke Malaysia
Cara Kirim Uang ke Thailand
Cara Kirim Uang ke Jepang
Cara Kirim Uang ke Cina

Menghitung Benefit Cost Ratio sendiri pada dasarnya digunakan untuk melakukan evaluasi atas  keuntungan finansial yang didapat. Keuntungan yang dimaksud disini didapat dari adanya suatu proyek atau investasi. Keuntungan finansial ini kemudian dibandingkan dengan berbagai biaya yang harus ditanggung.

Menghitung Benefit Cost Ratio Dengan Menentukan Initial Cost

Biaya awal atau Initial Cost bisa dipahami sebagai total biaya yang dikeluarkan untuk memulai proyek atau investasi. Biaya ini dapat mencakup berbagai hal penting yang berkaitan dengan berbagai macam biaya pengeluaran untuk menjalankan proyek. Mulai dari biaya untuk pembelian aset dan biaya pengembangan ataupun biaya pemasangan. Masih banyak lagi jenis biaya atau pengeluaran lainnya yang juga dibutuhkan untuk menjalankan suatu proyek.

Initial Cost ini pada dasarnya bisa diperoleh dari mana saja. Bisa saja biaya yang memang dikeluarkan untuk memulai proyek berasal dari modal sendiri. Atau bisa juga datangnya anggaran ini berasal dari pihak investor yang bersedia menanamkan investasi di suatu perusahaan. Dengan adanya investasi ini maka nantinya jalannya proyek diharapkan bisa menjadi lebih lancar.

Oleh karena itu setiap pelaku usaha atau proyek perlu menentukan berapa besar biaya awal yang dibutuhkan. Maka nantinya penyusunan anggaran bisa dilakukan dengan benar dan menghitung Benefit Cost Ratio juga akan lebih mudah.

Mengidentifikasi Benefit Cost Ratio

Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk dapat melakukan perhitungan Benefit Cost Ratio adalah melakukan identifikasi manfaat. Proses identifikasi ini bisa dilakukan dengan mengambil berbagai solusi yang sekiranya dapat membantu perusahaan untuk terhindar dari kerugian. Atau bisa juga mengambil solusi yang dapat membantu perusahaan untuk menekan biaya.

Misalnya saja dengan cara melakukan peningkatan pendapatan. Mulai dari bagian produksi sampai dengan pemasaran bisa dilakukan dengan mengupayakan adanya peningkatan pendapatan. Atau bisa juga perusahaan melakukan penghematan biaya operasional.

Nantinya manfaat ini bisa juga hadir dalam bentuk lainnya yang berkaitan dengan keuangan atau finansial. Bahkan keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan nantinya bisa turut diidentifikasi secara lebih jelas.

Baca Juga Artikel Tentang Bisnis Lainnya dari Transfez

Bisnis Jasa Daur Ulang
Bisnis Jasa Instalasi Listrik
Bisnis Jasa Service AC
Bisnis Jasa Setrika
Bisnis Jasa Kebersihan

Menghitung Total Manfaat Bersih atau Net Benefits

Setelah melakukan proses identifikasi terhadap keuntungan perusahaan maka selanjutnya perusahaan bisa melangkah ke tahapan berikutnya. Di tahapan berikutnya tentunya Anda selaku pemilik usaha bisa menjumlah seluruh keuntungan yang didapat.

Dalam hal ini jumlah dari seluruh manfaat atau keuntungan bersih bisa disebut total manfaat bersih. Total manfaat bersih didapatkan dengan cara mengurangi biaya awal atau initial cost dari total manfaat yang akan diperoleh atau benefit.

Formula sederhana untuk menghitung total manfaat bersih adalah Total Benefit-Initial Cost. Maka nantinya akan diperoleh hasil Net Benefits. Tentu saja perhitungan ini akan menghantar Anda untuk menghintung Benefit Cost Ratio. Namun sebelumnya perhitungan Net Benefits ini haruslah dilakukan dengan cermat dan benar serta terhindar dari kesalahan.

Menghitung Benefit Cost Ratio Dengan Tuntas

Setelah mendapatkan total manfaat bersih maka selanjutnya Anda dapat segera menghitung Benefit Cost Ratio atau BCR. Perhitungan ini bisa dilakukan dengan cara membagi total manfaat bersih dengan biaya awal atau initial cost. Jadi formula yang digunakan untuk menghitung BCR adalah Total Net Benefits/Initial Cost.

Dengan kata lain perhitungannya bisa dilakukan dengan menghitung seluruh jumlah dari keuntungan bersih yang didapat dari proyek. Lalu hasil perhitungan itu dibagi dengan investasi yang menjadi biaya awal untuk memulai proyek.

Misalnya saja sebuah perusahaan ingin membangun pabrik baru. Pembangunan pabrik yang baru ini rupanya membutuhkan biaya awal sebesar 10 miliar rupiah. Diperkirakan pula pabrik tersebut akan memberikan manfaat total sebesar 20 miliar rupiah. Maka Anda tak perlu bingung dengan cara yang paling tepat untuk menghitung Benefit Cost Ratio. Sebab BCR atau Benefit Cost Ratio dapat dihitung dengan cara 20 Miliar dibagi 10 Miliar dan hasilnya adalah 2.

Yang perlu diketahui pula yaitu interpretasi mengenai hasil dari BCR. Jika hasil BCR adalah lebih dari 1 seperti misalnya BCR>1 maka hal ini memiliki suatu makna. Yang menjadi makna dalam hal ini yaitu proyek atau investasi tersebut memiliki keuntungan finansial yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Semakin tinggi nilai BCR maka semakin menguntungkan pula investasi tersebut.

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!

google play store   350px appstore

Benefit Cost Ratio yang juga sering disebut dengan istilah BCR pastinya membantu tiap badan usaha. Termasuk dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan yang memang perlu diketahui secara lebih jelas dan detail. Maka pengelolaan keuangan pun pada akhirnya dapat dilakukan dengan benar hingga perusahaan bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perlu diingat pula bahwa menghitung Benefit Cost Ratio hanya memberikan gambaran tentang aspek finansial dari proyek atau investasi. Mungkin cara ini tidak dapat diterapkan untuk mendapatkan info yang lebih detail mengenai keuangan di bidang lainnya.

Maka dari itu evaluasi tetap perlu dilakukan oleh tiap badan usaha terhadap hasil menghitung Benefit Cost Ratio. Dengan adanya evaluasi ini maka perusahaan dapat mengadakan analisis yang lebih mendalam baik mengenai aspek teknis dan lingkungan serta sosial maupun aspek lainnya.