Tradisi Lebaran di Jerman dengan Menukar Hadiah Bersama Keluarga

Seperti di negara lain, perayaan Hari Raya Idul Fitri juga berlangsung di negara Jerman dengan membawa tradisinya sendiri. Tradisi lebaran di Jerman sebenarnya tidak jauh berbeda dalam menyambut Hari Kemenangan.

Jerman menjadi salah satu negara dengan adanya umat Muslim sebagai minoritas namun tetap bisa melaksanakan ibadah seperti pada umumnya. Perkembangan Islam di Jerman juga tampak terlihat sehingga tidak heran jika ada tradisi tersendiri dari penduduknya untuk merayakan hari lebaran di Jerman.

Tradisi Lebaran di Jerman

Tradisi Lebaran di Jerman

Tradisi untuk merayakakan Hari Raya Idul Fitri dimiliki oleh semua negara yang memiliki penduduk Muslim. Meskipun begitu perayaan yang dilakukannya sangat berbeda antara negara satu dengan lainnya.

Inilah beberapa uraian penjabaran mengenai tradisi lebaran yang berlangsung di Jerman;

Mengerjakan Sholat Ied

Idul Fitri selalu ditandai dengan menjalankan sholat Ied yang berlangsung di masjid ataupun tanah lapang yang terbuka. Semua umat Muslim akan berdatangan ke masjid untuk mengikuti sholat berjamaah yang hanya dilakukan satu tahun sekali ini.

Ibadah sholat Ied dilaksanakan pada pagi hari dan pada akhir sholat biasanya ada khutbah yang diberikan oleh imam masjid. Dengan demikian suasana lebaran sangat terasa meskipun bukan sebagai penduduk mayoritas di negara Jerman.

Baca Juga Artikel Lainnya dari Transfez

Cara Cek Mutasi Rekening Bank Syariah Indonesia Lewat BSI Mobile dan ATM
Cara Cek Nomor Rekening BSI Lewat BSI Mobile dan Syarat Pengecekan
Cara Cek Saldo Rekening BSI Lewat BSI Mobile dan Internet Banking
Jenis Tabungan Bank Syariah Indonesia dan Keunggulan Produknya

Zuckerfest

Dalam melangsungkan Hari Raya Idul Fitri di Jerman terdapat acara yang dikenal dengan zuckerfest berasal dari kata zukcer artinya gula dan fest artinya perayaan atau festival. Istilah tersebut diambil dari bahasa Turki Seker Bayram sebagai perayaan pada masa akhir puasa dan mat Muslim berbuka puasa dengan makanan yang manis.

Hal ini dikarenakan penduduk Jerman kebanyakan menyukai makanan manis seperti halnya yang dilakukan di negara Turki. Sehingga ada perayaan ini sebagai bentuk menyambut Hari Raya Idul Fitri keesokan harinya.

Bermaaf-Maafan

Hampir semua negara yang penduduknya Muslim akan menerapkan hal ini sebagai tradisi serta memang menjadi ajaran dari agama Islam. Setelah semua orang melaksanakan ibadah sholat Ied maka akan langsung bersalaman saling meminta maaf dan memaafkan.

Hanya saja kegiatan bermaaf-maafan ini antara perempuan dan laki-laki dipisahkan untuk bersilaturahmi. Sehingga hanya dilakukan selesai sholat saja setelahnya terserah dari mereka akan melakukan kegiatan apa.

Berkumpul di Satu Ruangan

Jika di Indonesia semua orang akan berkeliling untuk meminta maaf dan memaafkan namun tradisi lebaran di Jerman sungguh berbeda. Di Jerman biasanya akan menyediakan satu ruangan yang digunakan untuk berkumpul para umat Muslim.

Dengan demikian para umat Muslim ini akan bertemu menjadi satu untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Hari kemenangan ini tetap berlangsung meriah meskipun di tengah situasi sebagai minoritas.

Makan Bersama

Tradisi lebaran di Jerman memang tidak jauh berbeda dengan yang ada di negara lain yakni makan bersama pada perayaan lebaran. Berbagai menu makanan dan minuman tersedia di meja dan tinggal mengambilnya saja.

Setiap orang boleh lansung makan di ruangan tersebut, di taman atau di tempat lain sembari berkumpul dengan keluarga, saudara ataupun teman. Suasana ini sangat meriah karena banyak orang yang berdatangan untuk ikut serta merayakan hari kemenangan ini.

Membagikan Hadiah

Jika di Indonesia ada tradisi untuk bagi-bagi uang atau angpau, maka di Jerman juga ada tradisi membagikan hadiah. Hadiah yang diberikan ini cukup beragam dalam bentuk barang.

Uniknya pemberiannya untuk orang random meskipun bukan dari anggota keluarga. Sehingga akan menjalin keakraban bagi orang yang tidak dikenal sekalipun.

Tidak Terdengar Suara Takbir

Perayaan yang berlangsung di Jerman tidak jauh berbeda dengan di negara Eropa lainnya dengan suasana sepi dan tetap seperti biasanya. Bahkan malam menjelang Hari Raya Idul Fitri pun tidak ada suara takbir yang terdengar seperti kemeriahan di negara Indonesia.

Suasana seperti ini tentunya memang kurang menyenangkan namun di Jerman akan menjadi hal biasa aja. Sebab Jerman memiliki penduduk yang mana mayoritasnya bukan Muslim dan kebanyakan Khatolik atau Kriten.

Tidak Ada Istilah Pakaian Baru

Suasana lebaran negara Jerman tidak ada istilah lebaran menggunakan pakaian baru seperti yang dilakukan di negara Indonesia. Pada saat Idul Fitri, tradisi lebaran di Jerman lebih ke suasana multikultural sehingga tidak begitu kental dengan perayaan hari lebaran.

Saat beribadah di masjid untuk sholat Ied pun tidak ada yang mengomentari pakaian yang digunakan. Sebab di pakaian baru saat lebaran bukanlah represntasi yang tinggi dan tidak menjadi budaya di Jerman.

Berkunjung di Rumah Kerabat

Di beberapa daerah di Jerman ada yang melakukan tradisi berkunjung ke tempat keluarga, kerabat ataupun teman untuk merayakan hari lebaran bersama. Pada saat berkunjung ini dengan membawa hadiah yang nantinya akan ditukarkan bersama anggota keluarga yang lain.

Hadiah yang diberikan biasanya isinya pakaian, permen atau sejenis makanan lain. Silaturahmi ini tetap dilakukan sebagai bentuk perayaan kebahagiaan ataupun suka cita di hari kemenangan dengan kegiatan yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut.

Berdiam Diri di Rumah

Sebagian masyarakat Jerman yang beragama Islam dan tidak ada kerabat dekat di sekitarnya akan merayakan Hari Raya Idul Fitri hanya di rumah saja. Sehingga dalam satu keluarga tersebut akan merayakan dengan makan bersama dari makanan yang telah dibuat dan disajikan.

Momen seperti ini memang tidak terasa meriah seperti yang berlangsung di Indonesia setiap tetangga saling ramai merayakan lebaran. Meskipun demikian tidak membuat Muslim di Jerman putus semangat dalam menjalankan ibadah di negara mayoritas non Muslim ini.

Demikianlah beberapa uraian mengenai tradisi lebaran di Jerman yang bisa kamu ketahui dengan jelas. Merayakan Hari Raya Idul Fitri di setiap negara memang memiliki tradisi berbeda yang tidak dapat disamakan dengan di Indonesia.

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!

google play store   350px appstore

Artikel ini terakhir diperbaharui pada 11 Maret 2024