Teori inflasi hadir dari para ahli ekonomi yang menghadirkan fakta atas kejadian perombakan ekonomi dengan memberikan dampak positif maupun negatif. Teori inflasi menjadi sebuah proses terjadinya kenaikan harga ataupun jasa secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: Cara Mudah Bertransaksi Bisnis Menggunakan Aplikasi Transfez Bisnis
Hingga saat ini adanya teori tentang inflasi telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Untuk pelaku usaha ataupun bisnis, terjadinya inflasi memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya operasional perusahaan yang saat ini dijalankan.
Teori Inflasi
Inflasi merupakan suatu keadaan perekonomian pada sebuah negara yang terjadi dengan kecenderungan adanya kenaikan harga barang ataupun jasa dalam waktu yang cukup panjang. Inflasi ini biasanya disebabkan karena terjadi ketidakseimbangan dari arus uang dan barang, sementara itu untuk kenaikan harga memiliki sifat hanya temporary atau sementara saja.
Inflasi yang biasanya terjadi pada saat peredaran jumlah uang di masyarakat cenderung lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Berikut inilah terdapat tiga teori inflasi yang biasanya digunakan:
1. Teori Kuantitas
Adanya teori kuantitas ini telah dikemukakan oleh Irving fisher yang menyebutkan bahwasanya kenaikan jumlah uang yang beredar di masyarakat tersebut mampu menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. Sedangkan untuk inti dari teori yang dikemukakan oleh ahli tersebut yaitu inflasi akan terjadi apabila memang terdapat penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat baik itu uang kartal ataupun uang giral.
Selain itu untuk laju inflasi juga ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar serta ekspektasi masyarakat mengenai kenaikan harga di masa yang akan datang. Dengan demikian inflasi tetap bisa dikendalikan dengan baik apabila peredaran jumlah uang di masyarakat tidak terlalu banyak dan harus diturunkan secara konsisten supaya kondisinya menjadi lebih stabil.
2. Teori Keynes
Teori inflasi Keynes terkait inflasi berdasarkan dengan teori makronya, menurut dari Keynes sendiri inflasi dapat terjadi karena adanya sebagian masyarakat yang menginginkan untuk hidup di luar batas kemampuan ekonomi yang dimilikinya saat ini. Keadaan itulah yang ditunjukkan oleh permintaan kalangan masyarakat akan kebutuhan barang yang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia dari produsen.
Hal ini untuk jangka panjangnya akan menimbulkan inflationary gap dan pada saat inflationary gap tetap masih ada maka selama itu juga proses inflasi akan terjadi dan terus berkelanjutan dalam jangka panjang. Teori yang dikemukakan oleh Keynes ini dipakai guna menerangkan apa itu inflasi dalam jangka pendek.
Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 50 Negara
Lihat Juga Video Mudahnya Menggunakan Aplikasi Transfez Singapura
3. Teori Strukturalis
Kehadiran teori inflasi strukturalis menjadi salah satu teori tentang inflasi yang menjelaskan terkait fenomena dalam jangka panjang karena lebih menyoroti penyebab terjadinya inflasi yang berasal dari kekakuan atau infleksibilitas struktur ekonomi pada suatu negara. Menurut teori yang satu ini terdapat dua kekakuan utama di dalam perekonomian negara yang sedang berkembang dan bisa menimbulkan inflasi sebagai berikut:
Kekakuan dalam penerimaan ekspor yakni nilai ekspor yang nantinya tumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lainnya di dalam negara.
Kekakuan penawaran pada bahan makanan yakni produksi bahan makanan yang ada di dalam negeri tidak mampu tumbuh secepat pertambahan penduduk dan penghasilan perkapita setiap daerah. Dengan demikian harga bahan makanan yang ada di dalam negeri cenderung lebih menawarkan harga yang mahal dibandingkan dengan harga dari barang-barang lainnya.
Cara Mengatasi Inflasi Dari Pemerintah
Setelah mengetahui apa saja teori inflasi yang dapat diterapkan pada suatu negara maka pemerintah pun juga bisa mengendalikan inflasi menggunakan beberapa cara. Langkah yang tepat dalam mengatasi kondisi inflasi ini bisa menggunakan kebijakan moneter, kebijakan fiskal ataupun kebijakan non moneter dan fiskal.
Semua kebijakan yang ada memiliki tujuan untuk bisa menstabilkan keadaan perekonomian nasional yang ada di Indonesia secara umum. Inilah beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengatasi terjadinya inflasi:
1. Kebijakan Moneter
Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi laju inflasi yang terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu dan terbilang cukup lama. Kebijakan yang satu ini berhubungan dengan pengaturan peredaran uang supaya bisa memberikan jaminan kestabilan dari nilai uang tersebut.
Dengan menggunakan kebijakan moneter ini tentunya pemerintah juga harus mempertimbangkan peredaran jumlah uang di masyarakat supaya bisa dikurangi dan tidak menimbulkan terjadinya inflasi berkepanjangan. Pada saat peredaran uang di masyarakat terlalu banyak dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri tentunya bisa menyebabkan inflasi ketika tidak dilakukan kebijakan moneter dari pemerintah.
Baca Juga Artikel Strategi Pemasaran Lainnya dari Transfez
Strategi Pemasaran Tempat Hiburan dengan Mengoptimalkan Website
Strategi Pemasaran Skincare dan Kosmetik dengan Video Tutorial
Strategi Pemasaran Handpone untuk Membuat Konsumen Jadi Pelanggan
Strategi Pemasaran Perusahaan Manufaktur untuk Sukses ke Depannya
Strategi Pemasaran Ritel Bagi Pemula yang Baru Terjun di Dunia Bisnis
2. Kebijakan Fiskal
Sebuah kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah guna mengatur pendapatan serta pengeluaran negara. Kebijakan fiskal ini harus ditempuh guna mengatasi terjadinya masalah inflasi pada suatu negara seperti halnya pengurangan pengeluaran negara, penghematan pengeluaran pemerintah yang disesuaikan dengan rencana, pengurangan hutang luar negeri hingga menaikkan ataupun mengefektifkan pajak.
3. Kebijakan Non Moneter Dan Non Fiskal
Adanya kebijakan non moneter dan non fiskal ini menjadi sebuah kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah terjadinya inflasi pada suatu negara. Apabila menggunakan kebijakan non moneter dan non fiskal yang satu ini harus dipertimbangkan dengan matang dengan tidak mempengaruhi jumlah peredaran uang di masyarakat ataupun pendapatan hingga pengeluaran negara.
Sementara itu untuk bentuk dari kebijakan non moneter dan non fiskal tersebut antara lain sebagai berikut:
- Pengendalian serta pengawasan dari harga yang ada di pasar seperti halnya pemerintah memberikan ketetapan kebijakan harga maksimal
- Peningkatan produksi serta peningkatan jumlah barang yang ada di pasar
- Kebijakan upah dengan cara menaikkan upah riil yang telah memperhitungkan kondisi inflasi saat ini.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah beberapa pembahasan terkait teori inflasi yang telah dikemukakan oleh sejumlah para ahli. Terjadinya inflasi di suatu negara perlu menggunakan kebijakan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga yang cukup melambung.