Kategori inflasi terbilang cukup banyak dengan berdasarkan beberapa faktor yang mendasarinya. Inflasi yaitu besaran tingkat kenaikan harga yang biasanya digunakan dalam asumsi makro APBN dengan menggunakan satuan persen.
Pada umumnya inflasi ini diartikan dengan adanya peningkatan harga-harga secara umum dan terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Adanya inflasi di suatu negara biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor sehingga menjadikan kenaikan harga di pasar menjadi tidak normal.
Kategori Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Di dalam buku kebanksentralan seri inflasi yang dihadirkan oleh Suseno dan Siti Astiah serta buku karya Supriyanto tahun 2007. Dalam hal ini inflasi telah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan hiperinflasi.
Berikut inilah uraian terkait kategori inflasi berdasarkan tingkat keparahannya:
1. Inflasi Ringan
Pada kategori untuk inflasi ringan ini sebenarnya tidak terlalu mengganggu keadaan perekonomian secara umum karena harga-harga yang ada di pasaran hanya mengalami kenaikan yang terbilang masih stabil. Kenaikan harga ketika dalam kondisi dan situasi inflasi ringan biasanya berada di bawah angka 10% per tahun.
2. Inflasi Sedang
Jenis inflasi sedang sudah cukup membahayakan pada kegiatan perekonomian negara karena dampak yang diberikan oleh inflasi sedang ini bisa menurunkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi mereka yang mempunyai penghasilan tetap pada profesinya. Kenaikan harga yang terjadi ketika inflasi sedang biasanya kisaran antara angka 10% sampai 30% per tahun.
3. Inflasi Berat
Inflasi berat menjadi salah satu kategori inflasi yang mampu mengacaukan kondisi dari perekonomian negara karena dari masyarakatnya sendiri sudah tidak minat untuk menabung lagi di bank. Hal ini dikarenakan bunga bank yang ditawarkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan laju inflasi yang terjadi saat ini.
Kenaikan pada harga ketika terjadi inflasi berat kisaran antara 30% sampai 100% per tahun. Contoh inflasi berat yang telah terjadi di Indonesia yaitu di tahun 1998 bahkan inflasi pada saat itu telah mencapai angka kisaran 77,63% yang disebabkan oleh krisis moneter berkepanjangan.
4. Hiperinflasi
Jenis inflasi yang menjadi kategori sangat berat ini sudah sangat sulit untuk dikendalikan lagi dan mengacaukan perekonomian negara. Kenaikan harga yang terjadi ketika inflasi sangat berat ini biasanya berada di atas 100% pertahun.
Kategori Inflasi Berdasarkan Sifatnya
Jenis inflasi terbilang cukup banyak salah satunya adalah inflasi berdasarkan sifatnya. Dalam hal ini jenis inflasi dikategorikan menjadi tiga bagian diantaranya:
1. Inflasi Merayap Atau Creeping Inflation
Pada jenis inflasi yang satu ini ditandai dengan adanya laju tingkat inflasi yang terbilang sangat rendah. Ketika inflasi ini terjadi maka kenaikan harga akan berjalan lebih lambat dengan persentase yang relatif sangat kecil dan dalam jangka waktu cukup lama.
2. Inflasi Menengah Atau Galloping Inflation
Kategori inflasi menengah ditandai dengan adanya kenaikan harga yang sangat tinggi dan terkadang berlangsung dalam jangka waktu pendek dan mempunyai sifat akselerasi. Dalam artian bahwasanya inflasi menengah ini memiliki harga minggu atau bulan yang lebih tinggi dibandingkan harga-harga minggu atau bulan lalu dan seterusnya.
3. Inflasi Tinggi Atau Hyper Inflation
Salah satu jenis inflasi berdasarkan sifatnya, inflasi ini cenderung cukup parah yang dapat membuat masyarakat tidak lagi menginginkan untuk menyimpan uang yang dimilikinya. Pada kondisi ini perputaran uang akan terjadi begitu cepat dan harga di pasar mengalami kenaikan secara akselerasi.
Saat kondisi ini terjadi karena pemerintah mengalami anggaran belanja yang defisit yang dibelanjai atau ditutup menggunakan pencetakan uang. Apabila pencetakan uang cukup banyak tentunya juga menimbulkan inflasi yang besar karena peredaran jumlah uang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Inflasi Berdasarkan Sebabnya
1. Demand Pull Inflation
Jenis inflasi berdasarkan sifatnya ini bisa timbul karena tingginya permintaan dari masyarakat terhadap barang ataupun jasa. Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan bahwasanya jika permintaan banyak sementara penawarannya tetap maka bisa membuat harga cenderung semakin naik.
Peningkatan permintaan tersebut biasanya disebabkan oleh banyak hal seperti halnya pertambahan pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh pencetakan uang. Selain itu juga dipengaruhi oleh kenaikan permintaan ekspor hingga pertambahan pengeluaran investasi swasta yang dikarenakan oleh kredit murah atau yang lain sebagainya.
2. Cost Push Inflation
Jenis inflasi cost push inflation bisa terjadi dikarenakan kenaikan pada biaya produksi. Penyebab dari kenaikan biaya produksi biasanya dikarenakan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi itu sendiri.
Baca Juga Artikel Tentang Bisnis Lainnya dari Transfez
Bisnis Jasa Desain Grafis
Bisnis Jasa Rias
Bisnis Jasa Hiburan
Bisnis Jasa Kebersihan
Bisnis Jasa Kesehatan
3. Bottle Neck Inflation
Inflasi jenis yang satu ini dipicu oleh adanya faktor penawaran ataupun faktor permintaan dari masyarakat. Apabila hal ini bisa terjadi karena faktor penawaran dan untuk kapasitas yang tersedia sudah terpakai namun permintaannya tetap masih banyak.
Tentunya kondisi seperti ini bisa menimbulkan inflasi berkepanjangan apabila tidak segera diatasi. Jika inflasi sudah terjadi karena faktor permintaan maka disebabkan oleh adanya likuiditas yang jauh lebih banyak, baik itu berasal dari sisi keuangan ataupun memang diakibatkan oleh tingginya ekspektasi terhadap permintaan yang baru.
Inflasi Berdasarkan Tempat Asalnya
1. Domestic Inflation
Jenis inflasi berdasarkan tempat asalnya yang berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini bisa terjadi secara sepenuhnya yang disebabkan oleh kesalahan terhadap pengelolaan perekonomian.
Hal ini berpengaruh pada perekonomian yang disebabkan baik dari sektor riil ataupun dari sektor moneter yang ada di dalam negeri. Terjadinya inflasi di dalam negeri diakibatkan oleh para pelaku ekonomi hingga kalangan masyarakat yang tidak bisa mengendalikannya.
2. Imported Inflation
Inflasi jenis ini berasal dari luar negeri yang timbul dikarenakan kenaikan harga pada beberapa barang impor. Inflasi ini hanya bisa terjadi pada suatu negara yang telah menganut sistem perekonomian terbuka dan adanya inovasi ini bisa menular baik itu melalui harga barang impor ataupun harga barang ekspor.
Mau kirim uang ke luar negeri? Transfer internasional dari Indonesia menggunakan Transfez
Bagaimana dengan transfer internasional ke luar negeri dari Indonesia? Ini dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Akun Transfez dapat dibuat dengan gratis, serta mampu memfasilitasi pengiriman uang internasional dengan biaya yang lebih hemat, transparan, aman dan cepat ke rekening bank di luar negeri.
Langkah pengiriman dengan Transfez dengan mudah dan sederhana:
1. Daftarkan akun di aplikasi Transfez,
2. Tentukan jumlah yang akan dikirim,
3. Verifikasi identitas kamu,
4. Masukkan informasi penerima uang,
5. Lakukan pembayaran,
6. Pengiriman uang selesai dilakukan.
Pelajari lebih lengkap tentang cara kirim uang ke luar negeri dengan Transfez di sini, selain itu, kamu juga mungkin tertarik untuk mencoba kalkulator kurs Transfez atau daftar destinasi negara tujuan untuk melihat jumlah uang yang akan diterima oleh penerima ketika menggunakan Transfez.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah beberapa uraian terkait pembahasan kategori inflasi yang bisa kamu ketahui. Terjadinya inflasi bisa diakibatkan oleh sejumlah faktor dengan dampaknya terhadap perekonomian negara.
Artikel ini terakhir diperbaharui pada 23 Juli 2024