Krisis ekonomi Indonesia tidak hanya berlangsung sekali saja di tahun 1998. Indonesia telah melalui banyak hal terhadap krisis ekonomi yang memberikan dampak buruk bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Baca Juga: Cara Mudah Bertransaksi Bisnis Menggunakan Aplikasi Transfez Bisnis
Krisis ekonomi menjadi salah satu situasi dengan keadaan ekonomi negara sangat memburuk secara signifikan dan penurunan ini biasanya karena krisis keuangan serta bisa berbentuk stagflasi, resesi sampai depresi ekonomi. Krisis ekonomi mempunyai beberapa perbedaan mendasar dari krisis keuangan yang biasanya juga melibatkan sektor keuangan serta perbankan.
1. Perjalanan Krisis Ekonomi Indonesia
Membahas tentang krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah mengalami tiga kali fase krisis ekonomi. Krisis ekonomi di periode pertama terjadi pada tahun 1997 sampai 1998 kemudian dilanjutkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 2008 hingga terakhir tahun 2013.
Dalam hal ini masyarakat telah mengenal krisis ekonomi tahun 1998 sebagai sebuah krisis moneter dan krisis 2008 sebagai imbas dari krisis keuangan global. Krisis moneter pertama kalinya terjadi karena terdapat perubahan fixed exchange rate jadi floating exchange rate dan Hal inilah yang menyebabkan balance of payment crisis yaitu krisis yang telah dipicu oleh neraca pembayaran yang disebabkan oleh rezim nilai tukar.
2. Lahirnya UU Keuangan Negara Karena Krisis Ekonomi Indonesia
Terpaan adanya krisis moneter yang terjadi di Indonesia membuat pemerintah harus melakukan perombakan dengan membuat kebijakan reformasi yang melahirkan adanya undang-undang keuangan negara, pemberian independensi Bank Indonesia, undang-undang perbankan dan regulasi Prudential yang memberikan larangan pinjaman pada perbankan ataupun perusahaan yang masih mempunyai hubungan. Sepanjang tahun 1998 nilai dari rupiah telah terdepresiasi lebih dari 70% dengan level puncaknya berada di bulan Juli 1998 dengan nilai tukar rupiah yang sudah mencapai angka Rp 14.700 per dolar Amerika serikat.
Selain itu untuk pertumbuhan domestik bruto atau PDB Indonesia juga telah mengalami kontraksi pada tahun 1998 ke angka minus 13,1% dibandingkan dengan tahun 1997 ketika perekonomian Indonesia masih berada pada angka 4,7%. Adanya krisis ekonomi Indonesia tahun 1998 juga disertai oleh inflasi yang tinggi, sebelumnya periode 1991 sampai 1996 tingkat inflasi Indonesia kisaran di angka 8,1%, maka tahun 1998 melonjak secara signifikan di level 77,6% dan sumber inflasi terbesarnya dipicu oleh harga barang yang diperdagangkan secara internasional atau ekspor.
Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 50 Negara
Lihat Juga Video Mudahnya Menggunakan Aplikasi Transfez Singapura
3. Perbandingan Krisis Pandemi Dan Krisis Tahun 1998
Sebelum adanya krisis secara global yang diakibatkan oleh pandemi covid 19, sebelumnya sudah terjadi krisis ekonomi Indonesia yang terjadi pada tahun 1998. Namun kedua krisis yang terjadi ini jika dibandingkan dengan tahun 1998, ekonomi Indonesia sekarang ini jauh lebih kuat dan sehat yang tercermin dengan adanya beberapa aspek termasuk peningkatan produk domestik bruto atau PDB sampai 5 kali lipat hingga mencapai 1,1 triliun dolar Amerika serikat serta adanya peningkatan cadangan devisa hingga 7 kali lipat kisaran 129 miliar dolar Amerika serikat.
Akan tetapi kondisinya selalu menjadi kekhawatiran bagi Indonesia sendiri karena pinjaman luar negeri telah mengalami kenaikan sebesar 3,1 kali lipat menjadi angka 404 miliar dolar Amerika serikat. Perlu diketahui bahwasanya rasio utang Indonesia terhadap PDB juga mengalami penurunan yang sebelumnya 5 7% menjadi 36%, selain itu di tahun 1998 dan 2020 telah mencatat depresiasi rupiah yang serupa dengan angka Rp 16.500 hingga Rp 16.000, namun hal yang membedakan di tahun 2020 ini yaitu tingkat depresiasinya sebesar 16% dari 500%, ketika di tahun 1998.
4. Upaya Penangkapan Peluang Di Tengah Pandemi
Pada saat ekonomi Indonesia sedang mengalami krisis karena covid 19 ternyata Bank DBS Indonesia mampu melihat adanya potensi ekonomi digital yang bisa mendorong untuk memulihkan ekonomi nasional. Salah satu upaya yang terlihat dengan adanya partisipasi media sosial tertinggi bahwasanya Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital sangat pesat pada dekade terakhir karena Indonesia telah memiliki 6 unicorn yaitu Tokopedia, Gojek, Bukalapak, Traveloka, JD.ID dan OVO.
Dengan adanya pembatasan sosial berskala besar saat pandemi yang diterapkan oleh pemerintah membuat sektor logistik bisa merasakan dampak positifnya karena masyarakat cenderung menghabiskan untuk pengeluaran pembelian kebutuhannya menggunakan layanan e-commerce guna memenuhi kebutuhan setiap hari. Salah satu pelopor dari layanan perbankan digital yang ada di Indonesia yaitu digibank by DBS yang mengamati adanya peningkatan popularitas dan melihat terdapat ketergantungan masyarakat terhadap layanan e-commerce di masa pandemi covid 19.
Baca Juga Artikel Tentang Bisnis Lainnya dari Transfez
Bisnis Jasa Supir
Bisnis Jasa Service AC
Bisnis Jasa Setrika
Bisnis Jasa Digital Marketing
Bisnis Jasa Mendengarkan Curhatan
5. Kondisi Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid 19
Pasca pandemi covid 19 infrastruktur kesehatan Indonesia mengalami banyak tantangan dan telah diprediksi akan membutuhkan waktu cukup lama sampai bisa keadaannya pulih seperti sedia kala dibandingkan dengan beberapa negara yang ada di kawasan ASEAN lainnya dengan infrastruktur kesehatan yang terbilang cukup kuat dan solid. Namun untuk perekonomian Indonesia justru diperkirakan bisa mengalami masa pemulihan yang lebih cepat karena memungkinkan Indonesia menjadi salah satu negara yang mempunyai permintaan domestik cukup kuat.
Dari segi historisnya sendiri rata-rata rasio ekspor terhadap PDB Indonesia yaitu sebesar 20% sampai 25% dan untuk situasi normalnya sendiri Indonesia memang tertinggal dari negara lain yang mempunyai persentase terbilang lebih besar di atasnya. Indonesia juga telah mendapatkan keuntungan dengan bekal permintaan domestik yang cukup kuat sehingga tidak perlu lagi terlalu memfokuskan pada ekspor dan bisa lebih fokus untuk pengeluaran pemerintah yang nantinya bisa mendorong perekonomian Indonesia kembali stabil.
6. Ancaman Krisis Ekonomi Global Terhadap Indonesia
Belum lama Indonesia mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid 19 ternyata terdapat ancaman krisis ekonomi baru dalam lingkup global yang disebabkan oleh hantaman konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Kondisi inilah yang mendorong adanya kenaikan pada harga energi serta pangan dan mampu menggerak laju inflasi pada beberapa negara lainnya.
Terlebih lagi terdapat langkah yang dilakukan oleh The Fed yang mendongkrak suku bunga acuan sampai 225 basis point sepanjang tahun 2022 ini. Hal inilah yang menjadikan negara dengan ruang fiskal sempit menjadi serba salah dalam mengatasi ekonomi di setiap negaranya.
Cara Mendaftarkan Akun Jack untuk Kemudahan Finansial Perusahaan Anda
Gunakan Transfez dengan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah uraian terkait krisis ekonomi Indonesia yang sudah terjadi sejak tahun 1998 dan kini kembali hadir karena dampak dari pandemi covid 19. Selesai krisis ekonomi dari pandemi, beberapa negara di dunia harus dihadapkan dengan permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh masalah geopolitik Rusia dan Ukraina.