Krisis Ekonomi 1998 Membuat Perekonomian dan Kehidupan Memburuk

Krisis ekonomi 1998 dikenal dengan krisis moneter yang sangat menyedihkan untuk nafas ekonomi dan politik Indonesia yang Bahkan seluruh negeri bergejolak karena peristiwa tersebut. Pada saat krisis ekonomi di tahun itu membuat nilai mata uang rupiah mengalami anjlok dan menjadikan perekonomian rakyat berantakan dan salah satu pemicu mahasiswa turun ke jalan guna menuntut Soeharto untuk hengkang dari jabatan kursinya sebagai presiden yang selama ini sudah memangku selama 3 dekade.

Baca Juga: Cara Mudah Bertransaksi Bisnis Menggunakan Aplikasi Transfez Bisnis

Sebenarnya pada tahun 1998 tidak hanya negara Indonesia saja yang mengalami krisis ekonomi namun beberapa negara di kawasan Asia seperti halnya Korea Selatan hingga Thailand pun juga mengalami kejadian yang sama. Akan tetapi untuk krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia ini terbilang sangat buruk.

Krisis Ekonomi 1998 Membuat Perekonomian dan Kehidupan Memburuk

Penyebab Krisis Ekonomi 1998

1. Rupiah Semakin Anjlok

Di tahun 1997 menjadi awal adanya indikasi terjadinya krisis moneter tahun 1998 yang dimulai dari bulan Agustus karena nilai mata uang rupiah terus terjun bebas dan bahkan telah mencapai nilai terendahnya di bulan berikutnya yaitu September. Hanya butuh dalam jangka waktu setahun saja yang awalnya kedudukan dari nilai mata uang rupiah berada pada angka Rp 2.380 per 1 dolarnya telah mengalami penurunan yang cukup signifikan sampai 600%.

Puncak dari anjloknya nilai rupiah yaitu di bulan Juli 1998 bahwasanya nilai mata uang rupiah benar-benar mengalami keterpurukan dan untuk titik tukar rupiah ke dalam nilai dolar sudah berada di angka Rp 16.650. meskipun pada 31 Desember 1998 nilai rupiah telah mengalami kebangkitan dan dihargai sebesar Rp 8.000 per dolar namun juga tidak memberikan pengaruh yang banyak karena ekonomi dari masyarakat Indonesia sendiri sudah terlanjur terpuruk hingga ke titik paling bawah.

2. Krisis Kepercayaan

Krisis ekonomi 1998 disebabkan oleh krisis kepercayaan antara masyarakat dengan pemerintah yang menjalankan tugasnya. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menangani krisis keuangan dinilai sangat tidak bisa dipercaya yang menyebabkan kepercayaan dari masyarakat pun hingga pasar mulai runtuh satu persatu.

Ditambahkan lagi dengan adanya kondisi kedua yaitu presiden Soeharto semakin memburuk dan membuat suksesi menjadi ketidakpastian. Pada kondisi seperti inilah mengakibatkan investor asing sudah tidak berminat lagi untuk memberikan bantuan secara finansial dengan jangka waktu yang cepat dan menjadi salah satu penyebab dari krisis moneter yang terjadi di tahun 1998.

Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 50 Negara

Lihat Juga Video Mudahnya Menggunakan Aplikasi Transfez Singapura

 

3. Pembengkakan Utang Luar Negeri

Krisis ekonomi 1998 tidak hanya anjloknya dari nilai mata uang rupiah mulai dari tahun 1997 hingga 1998, penyebab terjadinya krisis moneter juga dipicu oleh pembengkakan angka utang luar negeri yang dilakukan oleh swasta. Hal ini terjadi pada Maret 1998 bahwasanya 72,5 miliar dolar Amerika serikat dari 138 miliar dolar Amerika serikat adalah utang swasta dengan dua dari tiga hutang adalah utang jangka pendek yang memiliki jatuh tempo masa tenggat pembayarannya di tahun 1998 itu.

Sedangkan untuk cadangan devisa yang dimiliki oleh negara hanya senilai 14,44 miliar dolar Amerika serikat dari Indonesia sendiri dan jauh dari kata cukup untuk melakukan pembayaran utang, belum lagi bunga yang harus ditambahkan pada utang tersebut. Faktor utang luar negeri yang sangat membengkak itulah menjadi salah satu penyebab perekonomian negara Indonesia mendapatkan tekanan sangat berat karena tidak mampu membayar utang luar negeri.

4. Paket Solusi IMF Yang Selalu Gagal

Krisis ekonomi 1998 juga disebabkan oleh paket solusi IMF yang selalu mengalami kegagalan, IMF sendiri menjadi sebuah organisasi dana moneter internasional yang sempat memberi beberapa solusi guna membantu Indonesia untuk mengatasi masalah krisis moneter dengan memberikan penawaran paket reformasi keuangan. Akan tetapi adanya solusi yang diberikan oleh IMF tersebut hanya membuat dampak yang cukup buruk karena paket reformasi keuangan yang dianjurkan oleh IMF hanya membuat nasabah memutuskan untuk melakukan penarikan dana yang dimilikinya secara besar-besaran.

Pada kondisi seperti ini semakin memperparah krisis ekonomi di negara Indonesia pada tahun 1998 karena menjadikan bank-bank yang memberikan pinjaman secara terbatas. Selain itu Bank Indonesia harus menggelontorkan dalam jumlah yang cukup banyak yang menjadikan krisis moneter terus berlanjut dan membuat kondisinya semakin parah.

Dampak Krisis Ekonomi 1998

1. Perusahaan Banyak Yang Bangkrut

Banyak perusahaan yang tidak bisa membayar hutang yang pada akhirnya bangkrut karena krisis moneter berkepanjangan. Bahkan sebagian besar telah menggunakan bahan baku impor sehingga tentunya akan membutuhkan dolar Amerika serikat guna membeli bahan baku dan mengingat rupiah anjlok sehingga pengusaha tidak bisa membeli bahan baku dan kehilangan bisnisnya.

Baca Juga Artikel Strategi Pemasaran Lainnya dari Transfez

Strategi Pemasaran Digital Lebih Menguntungkan dan Hemat Biaya
Strategi Pemasaran Tempat Hiburan dengan Mengoptimalkan Website
Strategi Pemasaran Skincare dan Kosmetik dengan Video Tutorial
Strategi Pemasaran Perusahaan Manufaktur untuk Sukses ke Depannya
Strategi Pemasaran Ritel Bagi Pemula yang Baru Terjun di Dunia Bisnis

2. Harga Pokok Naik

Setelah terjadi krisis moneter menyebabkan kenaikan pada tingkat pengangguran yang sangat luas dengan nilai tukar rupiah yang terus terdepresiasi pada tingkatan yang sangat mengkhawatirkan. Begitu pula pada harga komoditas pokok yang terus mengalami kenaikan dan membuat masyarakat semakin resah kehilangan daya belinya.

3. Semua Bank Di Indonesia Mengalami Kredit Macet

Mengingat pada saat krisis moneter terjadi penurunan pada nilai tukar rupiah sehingga membuat semua bank yang ada di Indonesia menghadapi secara kredit macet yang sangat buruk. Terjadinya kredit macet ini memberikan kerugian pada bank-bank sehingga pemerintah pada akhirnya memutuskan untuk menggabungkan sejumlah bank guna menyelamatkan perekonomian yang ada di Indonesia.

4. Kehilangan Kepercayaan Negara Asing

Pada saat itu sebenarnya negara Indonesia sangat terbuka untuk investor asing yang ingin melakukan penanaman modal pada perusahaan yang ada di dalam negeri. Pemerintah Indonesia sudah berusaha guna mencocokkan nilai tukar rupiah dengan harga pasar namun tidak membaik justru nilai tukar rupiah mencapai angka yang sangat mengejutkan.

Pada kondisi inilah investor asing sudah tidak bisa percaya lagi dengan Indonesia karena uang yang diinvestasikan tidak memberikan hasil yang baik. Investor asing juga meninggalkan Indonesia dengan jumlah besar dan gagal menerima infus dari luar negeri sehingga tidak heran jika banyak perusahaan atau bisnis yang bangkrut.

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!

google play store
350px appstore

Demikianlah uraian terkait penyebab krisis ekonomi 1998 dan dampaknya terhadap perekonomian negara. Indonesia telah mengalami masa-masa paling sulit di tahun 1998 dengan keterbatasan ekonomi.