Krisis ekonomi 2008 sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun beberapa negara juga mengalaminya. Kasus kebangkrutan terbesar dialami oleh Amerika serikat yang mengungkapkan pasar keuangan bergantung pada aset busuk dan sebagai hipotek subrime dengan turunnya ketika terjadi lonjakan pada beberapa tahun sebelumnya.
Baca Juga: Cara Mudah Bertransaksi Bisnis Menggunakan Aplikasi Transfez Bisnis
Masalah yang terjadi dikarenakan oleh industri hipotek yang memberi dana pada peminjam yang sebenarnya tidak mampu melakukan pembayarannya sehingga meningkatkan kebangkrutan dan memicu ambruknya sejumlah lembaga peminjaman. Hal ini tentunya bisa memberikan tanda buruk berakhirnya pertumbuhan bagi dunia.
1. Krisis Ekonomi 2008 Amerika Serikat
Kebangkrutan setiap lembaga peminjaman membuat Amerika serikat dari pemerintahnya sendiri mengeluarkan kebijakan untuk menyelamatkan lembaga keuangan yang memanfaatkan pajak dari pembayaran masyarakat. Dalam hal ini pemerintah mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac dengan menyelamatkan AIG melalui penguncuran dana sebesar US$182 miliar atau setara dengan Rp 2.685 triliun dan dari kongres sendiri juga menyediakan sebesar US$700 miliar atau setara dengan Rp 10.363 triliun sebagai upaya untuk menyelamatkan beberapa bank yang bermasalah.
Perjalanan Amerika serikat untuk sembuh dari krisis ekonomi 2008 berlangsung cukup lama dan pada masa 10 tahun terakhir hingga 2017 hampir 7,8 juta rumah hilang karena harus diambil alih. Selain itu lebih dari 7,3 juta pekerjaan juga hilang dari bulan Januari 2008 hingga Februari 2010 pada saat tingkat pengangguran di Amerika serikat berada pada kisaran 10%.
Baca Juga Cara Kirim Uang dengan Mudah ke Berbagai Negara
Cara Kirim Uang ke Hongkong
Cara Kirim Uang ke Filipina
Cara Kirim Uang ke USA
Cara Kirim Uang ke Singapura
Cara Kirim Uang ke Cina
Cara Kirim Uang ke Malaysia
Cara Kirim Uang ke Jepang
2. Uni Eropa
Tidak jauh berbeda dengan Amerika serikat, pemerintahan di Eropa juga harus mengumumkan adanya sejumlah pangkat penyelamatan yang dilakukan di bulan Oktober 2008 dengan nilai sebesar US$700 miliar atau setara dengan Rp 10.368 triliun di Inggris dan lebih dari US$2,5 triliun atau yang setara dengan Rp 37.000 triliun. Sementara itu untuk tahun berikutnya uni Eropa juga mengumumkan adanya perbaikan melalui langkah stimulus hingga 1,5% PDB kelompok tersebut, ampun hari ini tentunya juga memberikan pengaruh negatif dengan ditambahnya langkah penyelamatan yang terbilang cukup mahal dan menjadikannya semakin rumit pada beberapa negara di Uni Eropa.
Dalam hal ini untuk imbalan dukungan keuangan yang pemerintah pada negara-negara itu kecuali Italia harus menerapkan langkah untuk pengecatan yang memang tidak disukai oleh banyak pihak. Bahkan ketegangan pun juga meningkat di Yunani karena terjadi bentrokan yang diwarnai adanya kekerasan unjuk rasa anti pengecatan dan sementara itu tingkat pengangguran generasi muda telah naik mencapai 60%.
Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 50 Negara
Lihat Juga Video Mudahnya Menggunakan Aplikasi Transfez Singapura
3. Brazil
Krisis ekonomi 2008 tepat di bulan Oktober, mantan presiden Brazil yaitu Louis Inacio Lula dan Silvia menenangkan warganya dengan mengatakan bahwasanya berhasil tidak akan dipengaruhi oleh krisis dan tidak akan memberikan dampak apa-apa bagi negara Brazil itu sendiri. Namun pada kenyataannya memang berhasil memiliki budaya perbankan yang bisa menghindari bahaya dan pada mulanya memang tidak tertular dengan krisis Amerika serikat, Brazil memiliki potongan pajak serta belanja pemerintah yang cukup longgar sehingga mampu menciptakan pertumbuhan hingga mencapai 7,5% di tahun 2010.
Ternyata di tahun 2015 pertumbuhan semakin anjlok menjadi minus 3,5% dan defisit pemerintah telah mencapai 10% PDB, sedangkan juga terjadi peningkatan penolakan pada besarnya biaya ketika menjadi tuan rumah piala dunia 2014 dan olimpiade 2016. Keadaan yang cukup memburuk di negara Brazil ini memuncak pada saat permulaan tahun 2016 ketika pengganti presiden yang dimaksudkan karena adanya alasan kontroversial, pelanggaran hukum anggaran dan terjadi korupsi skandal yang cukup besar.
4. China
Antara tahun 2007 serta 2014 pemerintah Cina mampu mengendalikan perubahan ekonomi pada saat tingkat pertumbuhan mengalami penurunan dari yang sebelumnya 14% menjadi 7%. Namun di sisi lainnya negara Cina memiliki hutang yang cukup melonjak menjadi 250% PDB dan beberapa pengamat serta organisasi memperingatkan negara tersebut akan beresiko negatif pada keuangan ekonomi dunia.
Terlebih untuk bank Cina cenderung lebih besar serta menguntungkan dibandingkan saingannya di barat, akan tetapi krisis ekonomi 2008 hanya terdapat dua bank Cina yang menempati posisi 10 atas dan tidak satupun di posisi terakhir. Setelah itu di tahun 2018 4 peringkat teratas dari bank yang ada di Cina ditempati oleh Cina itu sendiri.
Baca Juga Artikel Strategi Pemasaran Lainnya dari Transfez
Strategi Pemasaran Furniture yang Tepat Dijamin Terjual Banyak
Strategi Pemasaran Tempat Hiburan dengan Mengoptimalkan Website
Strategi Pemasaran Handpone untuk Membuat Konsumen Jadi Pelanggan
Strategi Pemasaran Perusahaan Manufaktur untuk Sukses ke Depannya
Strategi Pemasaran Ritel Bagi Pemula yang Baru Terjun di Dunia Bisnis
5. Rusia
Rusia memiliki kekayaan sumber daya alam yang mengalami masalah pada saat harga minyak anjlok di bulan-bulan akhir tahun 2008 karena adanya kecemasan terhadap melemahnya permintaan dunia. Negara rusia pada saat itu menciut -7,9% di tahun 2009 akan tetapi kemudian segera bangkit kembali pada saat harga minyak telah mengalami kenaikan, Hal ini dikarenakan ekspor minyak dan gas adalah sekitar 40% dari pemasukan anggaran federal negara.
Sedangkan di periode tahun 2011 sampai 2012 pemerintah Rusia menggunakan dana untuk mengatasi masalah defisit di samping pembelanjaan bagi gaji pegawai pemerintah hingga pensiun. Ekonomi negara rusia telah menciut -2,5% di tahun 2015 karena negara ini dikenakan sanksi oleh dunia yang berhubungan dengan aneksasi krimea tahun 2014 sehingga membuat pemasukan nyata dari Rusia terus anjlok selama 4 tahun sejak tahun 2014.
6. Indonesia
Krisis ekonomi 2008 juga terjadi di Indonesia, negara Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di Asia tenggara yang kurang bergantung pada komoditas ekspor sehingga tetap bisa menahan dampak krisis lebih baik dibandingkan dengan negara tetangga. Akan tetapi adanya 240 juta warganya yang hidup di sekitar garis kemiskinan serta 2,5 juta sebagai warga yang sedang mencari pekerjaan baru memasuki pasar tenaga kerja setiap tahun dan menjadikan kelesuan ekonomi yang tentunya memberikan dampak bagi negara Indonesia itu sendiri.
Bahkan juga terdapat krisis global yang relatif lebih kuat memberikan dampak terhadap rumah tangga pedesaan dibandingkan dengan rumah tangga di perkotaan, namun karena dari pasar kerja yang ada di pedesaan cenderung lebih fleksibel maka dampak krisis terhadap tingkat pengangguran yang ada di pedesaan pun relatif lebih rendah. Pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 6,01% dan mengalami penurunan menjadi 4,63% di tahun 2009.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah beberapa pembahasan terkait krisis ekonomi 2008 yang tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga sejumlah negara besar termasuk Amerika serikat hingga Rusia. Krisis ekonomi memberikan dampak yang cukup menyulitkan setiap negara sehingga diperlukan penanganan secara khusus untuk mengembalikan kondisi seperti semula.