Hambatan ekonomi kreatif menjadi dasar para pelaku ekonomi yang semakin sulit dalam melakukan pemasaran produknya untuk menjangkau daya saingan yang lebih tinggi. Keberhasilan dari sektor ekonomi kreatif ini memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa bersaing di pasar internasional.
Akan tetapi pada prosesnya sendiri juga tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa hambatan yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku ekonomi kreatif. Adanya hambatan tersebut didasari oleh beberapa faktor baik itu dari dari faktor internal ataupun eksternal.
Hambatan Ekonomi Kreatif
Meskipun dalam menjalankan ekonomi kreatif ini terdapat banyak pihak yang mendukung untuk kemajuan pertumbuhan serta perkembangan dari ekonomi kreatif. Akan tetapi juga terdapat kendala ekonomi kreatif yang seringkali menjadi batu yang cukup mengganjal khususnya bagi pelaku ekonomi kreatif UMKM ataupun unit usaha yang memiliki skala lebih kecil.
Berikut inilah beberapa faktor kendala ekonomi kreatif yang mengganggu para pelaku ekonomi sehingga sulit untuk berkembang:
1. Ketersediaan Bahan Baku
Faktor dari penyediaan bahan baku yang terbilang masih sulit untuk didapatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif ini menjadikan kendala yang harus siap dihadapi ketika ingin usaha yang dijalankan ini berkembang. Penyediaan dari bahan baku ini memang kerap menjadi kendala dari perizinan pemerintah daerah yang sering berubah-ubah sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kepastian bagi pelaku ekonomi kreatif.
Terlebih lagi di lingkup daerah ataupun negara yang tidak menyediakan bahan baku yang dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif tentunya harus melakukan impor bahan baku dari luar negeri. Akan tetapi dengan adanya perizinan yang cukup sulit tentunya sangat menghambat para pelaku ekonomi kreatif dan hal ini berdampak pada produk yang dihasilkan tidak mampu berkembang dan memiliki daya saing yang cukup rendah.
Lihat Juga Video Mudahnya Kirim Uang dengan Transfez ke Lebih dari 60+ Negara
2. Teknologi Canggih
Hambatan ekonomi kreatif yang biasanya dirasakan oleh para pelaku ekonomi salah satunya adalah teknologi yang memang menjadi faktor kendala bagi pelaku usaha berskala kecil. Seperti saat ini ketika Indonesia terdampak pandemi covid 19 membuat pemasaran secara konvensional sangat dibatasi sehingga dibutuhkan jembatan pemasaran yang lebih bagus lagi yaitu menggunakan sistem digital seperti halnya marketplace.
Persediaan marketplace ini memang sudah banyak digunakan oleh para pelaku ekonomi kreatif dan diterapkan untuk melakukan pemasaran produk yang mampu menjangkau pembeli dalam jumlah yang lebih banyak dan luas. Akan tetapi penggunaan teknologi ini belum bisa diaplikasikan pada pelaku ekonomi kreatif yang berada di pelosok karena tidak mendukung untuk pemasaran melalui teknologi digital saat ini karena pada dasarnya mereka belum mengenal cara menggunakan dan memasarkannya.
3. Masalah Permodalan
Hambatan ekonomi kreatif yang selalu dirasakan oleh para pelaku ekonomi tentunya dari segi masalah permodalan. Persaingan antara pelaku ekonomi kreatif terutama mereka yang baru merintis usahanya ataupun pelaku ekonomi kreatif yang berskala kecil berada di kawasan pelosok tentunya sangat sulit untuk memperoleh akses permodalan sehingga usaha yang dijalankan sangat sulit berkembang untuk menjadi yang efektif dan efisien.
Para pelaku usaha yang baru saja merintis ataupun skala kecil seringkali tergerus dengan unit usaha yang jauh lebih besar dan lebih lama. Hal ini biasanya disebabkan dari jalur distribusi yang sudah lancar dan juga ketersediaan modal yang mencukupi untuk memproduksi produk unggulan yang lebih banyak serta memangkas biaya usaha.
4. Ruang Publik
Ruang publik juga menjadi hambatan ekonomi kreatif di Indonesia karena pelaku ekonomi kreatif akan membutuhkan ruang publik yang digunakan dalam mempromosikan ataupun memajang hasil karya dengan tanpa modal yang besar karena biasanya bisa ditawarkan dengan gratis. Adanya permasalahan terhadap bahan baku, permodalan, teknologi hingga ketersediaan ruang publik ini yang memang harus dipecahkan oleh pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif.
Tanpa adanya ruang publik tentunya para pelaku ekonomi kreatif tidak bisa berkembang karena tidak memiliki ruang dalam melakukan pemasaran produknya. Dengan demikian sebaiknya pemerintah memberikan ruang terhadap para pelaku ekonomi kreatif supaya produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi terhadap pasar internasional.
Baca Juga Artikel Tentang Bisnis Lainnya dari Transfez
Bisnis Jasa Rias
Bisnis Jasa Daur Ulang
Bisnis Jasa Digital Marketing
Bisnis Jasa Hiburan
Bisnis Jasa Lukis
5. Hak Cipta
Hasil dari karya pemikiran pada setiap pelaku ekonomi kreatif harus dihargai dengan diberikannya perlindungan hak cipta dan ini masih menjadi hambatan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebab untuk pengurusan serta pengetahuan yang kurang terhadap pentingnya perlindungan hak cipta membuat hasil produksi UMKM atau usaha dengan skala kecil lebih mudah ditiru bahkan idenya pun bisa diambil dengan mudah oleh perusahaan besar yang nantinya bisa mematenkan produk hasil contekannya.
Tindakan itulah yang nantinya akan merugikan secara langsung terhadap para pelaku ekonomi kreatif kecil karena di samping itu tidak dapat lagi memproduksi produk yang sama karena sudah dipatenkan oleh perusahaan yang lebih besar. Dengan demikian akan sulit para pelaku ekonomi untuk berkembang dan bersaing secara nasional ataupun internasional.
6. Kurangnya Kualitas Dan Kuantitas SDM Kreatif
Hambatan yang cukup terlihat ketika ingin menjalankan sebuah ekonomi kreatif di Indonesia yaitu dari segi kualitas serta kuantitas SDM yang belum memadai untuk mendukung dalam menghasilkan produk kreatif menggunakan ide-ide inovatifnya. Banyak di kalangan para pengusaha yang justru tidak menghadirkan ide kreatif dan inovatif namun hanya meniru konsep usaha yang dimiliki oleh orang lain.
Maka dari itu dibutuhkan adanya pelatihan yang nantinya bisa memberikan pemahaman serta pengetahuan terkait apa itu ekonomi kreatif dan bagaimana cara untuk menjalankan ekonomi kreatif itu sendiri. Indonesia memang menjadi negara yang kaya akan sumber daya namun sampai saat ini masih banyak masyarakat yang miskin dan tidak memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, minimnya kualitas SDM harus diperbaiki supaya bisa menghasilkan SDM kreatif yang menghasilkan produk unggulan dan memiliki daya saing di pasar internasional.
Mau kirim uang ke luar negeri? Transfer internasional dari Indonesia menggunakan Transfez
Bagaimana dengan transfer internasional ke luar negeri dari Indonesia? Ini dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Akun Transfez dapat dibuat dengan gratis, serta mampu memfasilitasi pengiriman uang internasional dengan biaya yang lebih hemat, transparan, aman dan cepat ke rekening bank di luar negeri.
Langkah pengiriman dengan Transfez dengan mudah dan sederhana:
1. Daftarkan akun di aplikasi Transfez,
2. Tentuakn jumlah yang akan dikirim,
3. Verifikasi identitas kamu,
4. Masukkan informasi penerima uang,
5. Lakukan pembayaran,
6. Pengiriman uang selesai dilakukan.
Pelajari lebih lengkap tentang cara kirim uang ke luar negeri dengan Transfez di sini, selain itu, kamu juga mungkin tertarik untuk mencoba kalkulator kurs Transfez atau daftar destinasi negara tujuan untuk melihat jumlah uang yang akan diterima oleh penerima ketika menggunakan Transfez.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah beberapa pembahasan terkait hambatan ekonomi kreatif yang biasanya terjadi di Indonesia dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Banyak faktor yang mendasari adanya kendala ekonomi kreatif sulit berkembang di Indonesia karena tidak adanya kesinambungan dari faktor internal dan eksternal.
Artikel ini terakhir diperbaharui pada 10 Juni 2024