Inflasi Amerika serikat di bulan Juli 2022 telah mencapai angka 8,5% secara tahunan. Dari angka tersebut terbilang lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juni 2022 yang telah berada di angka kisaran 9,1%.
Namun para pengamat telah memprediksi bahwasanya angka inflasi tersebut akan terus mengalami peningkatan. Meskipun memang saat ini angkanya diakui jauh di bawah ekspektasi.
1. Ekspektasi Inflasi Amerika
Indeks harga konsumen tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan bulan Juni 2022 dan jauh di bawah ekspektasi. Sementara itu untuk CPI tidak termasuk ke dalam jenis barang makanan dan energi yang mudah untuk menguap naik hanya dalam 0.3% terkecil untuk 4 bulan terakhir ini.
Padahal sebelumnya Amerika serikat sudah mengalami inflasi yang terbilang sangat parah dan hal ini telah mendorong The Fed untuk melakukan kenaikan suhu suku bunga di akhir bulan lalu. Terjadinya fenomena inovasi di negara Amerika serikat bisa terjadi karena supply chain destruction dan untuk recovery sisi demand terbilang jauh lebih cepat dibandingkan sisi supply, sedangkan untuk sisi supply-nya sendiri tertinggal.
2. Penyebab Inflasi Amerika
Inflasi yang terjadi di negara Amerika terbilang sangat parah sehingga perlu dilakukan penyelesaian menggunakan kebijakan baru yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penyebab utama terjadinya inflasi di negara Amerika serikat yaitu adanya ketegangan geopolitik atas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang turut memperparah kondisi dari inflasi yang saat ini terjadi di Amerika Serikat bahkan beberapa negara lainnya.
Hal ini dikarenakan, terjadinya lonjakan atas komoditas pangan serta energi di negara Rusia dan Ukraina sebagai produsen terbesar di dunia. Kondisi ini terus memperparah inflasi Amerika yang nantinya akan memicu dampak cukup besar pada perekonomian nasional hingga Internasional.
3. Inflasi Energi Di Amerika Serikat
Meskipun memang inflasi yang terjadi di Amerika serikat pada bulan Juli 2022 sudah melambat dibandingkan dengan bulan Juni. Namun Amerika serikat pun juga harus waspada jika bulan-bulan berikutnya menunjukkan adanya peningkatan inflasi yang terjadi, sementara itu untuk inflasi energi saat ini telah menunjukkan perlambatan meskipun memang levelnya masih tergolong tinggi.
Harga bensin di Amerika serikat masih naik 44% secara tahunan dan melambat dibandingkan dengan bulan Juni 2022 yang sudah melonjak di angka 59,9% secara tahunan. Selain itu untuk harga gas alam naik mencapai angka 30,5% secara tahunan dan turun dibandingkan dengan bulan Juni 2022 yaitu mencapai angka 38,4% secara tahunan.
4. Ketidakseimbangan Kondisi Inflasi Di Amerika Serikat
Angka inflasi saat ini memang diakui jauh di bawah ekspektasi meskipun dari harga pangan masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga bahan makanan mengalami kenaikan hingga mencapai 1,3% di bulan Juli dari bulan Juni dan naik hingga berada di angka 13,1% di bulan Juli dibandingkan dengan tahun lalu, baju inflasi ini menjadi laju tahunan sangat cepat sejak tahun 1979.
Adanya inflasi ini menjadi sebuah keberkahan untuk rumah tangga karena terdapat penurunan harga bensin meskipun di sisi lainnya masyarakat tetap merasakan mahalnya sisi makanan di negara Amerika serikat akibat loncatan inflasi. Inflasi yang terus mengalami peningkatan merupakan produk sampingan atas pertumbuhan yang cepat pada saat Amerika serikat pulih dari pandemi covid 19 dan sebagian telah didorong oleh suku bunga yang cenderung lebih rendah serta stimulus dari pemerintah untuk mengembalikan perekonomian di Amerika.
5. Tingkat Keparahan Inflasi Amerika Serikat
Sebelumnya, Amerika serikat telah mengalami inflasi yang terbilang cukup parah, hal ini tentunya mendorong The Fed untuk melakukan kenaikan suku bunga di akhir bulan Juli 2022 lalu. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ternyata memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Amerika serikat karena terjadi lonjakan komunitas pangan hingga energi.
Perlambatan laju inflasi juga menjadikan pasar semakin yakin bahwasanya Bank sentral Amerika serikat yaitu The Federal Reserve atau The Fed akan sedikit melakukan pengereman pada laju pengecatan moneter. Padahal sebelumnya kenaikan pada suku bunga menjadi acuan yang sangat agresif untuk dimanfaatkan guna meredam inflasi yang terus meninggi, selain itu dari bank sentral Amerika serikat juga terus melakukan pertimbangan atas laporan secara bersamaan dengan data ekonomi yang penting lain menjelang adanya pertemuan berikutnya di bulan September.
Baca Juga Artikel Strategi Pemasaran Lainnya dari Transfez
Strategi Pemasaran Furniture yang Tepat Dijamin Terjual Banyak
Strategi Pemasaran Tempat Hiburan dengan Mengoptimalkan Website
Strategi Pemasaran Skincare dan Kosmetik dengan Video Tutorial
Strategi Pemasaran UMKM Agar Mampu Bersaing dengan Kompetitor
Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa agar Dikenal Oleh Publik
6. Perlambatan Indeks Harga Konsumen
Adanya perlambatan indeks harga konsumen yang terjadi bulan Juli 2022 lalu terlihat menjadi bantuan yang besar bagi The Fed, terutama dikarenakan mereka telah menilai bahwasanya inflasi yang terjadi di Amerika serikat ini bersifat sementara saja. Namun ternyata hal itu tidak benar karena bisa melihat angka dari inflasi Amerika yang terus menunjukkan angka menurun seiring berjalannya waktu dan The Fed kemungkinan besar akan memulai untuk memperlambat laju dari pengecatan moneter.
Sekarang ini para pelaku pasar telah memperkirakan bahwasanya The Fed akan terus menaikkan suku bunga dengan acuan 50 basis poin menuju ke 2,75% hingga 3% untuk rapat yang dilakukan pada bulan depan. Selain itu juga terdapat kemungkinan 57,5%, sehingga tidak hanya naik 75 bps apalagi 100 bps.
7. Dampak Inflasi Di Amerika Terhadap Indonesia
Kenaikan Harga Minyak Dunia
Amerika serikat menjadi konsumen minyak terbesar di dunia dan saat perekonomiannya sedang bergaya tentunya permintaan energi menunjukkan angka naik sehingga wajar saja ragamnya akan ikut terunggit. Setelah dilakukan perilisan data inflasi di Amerika serikat telah melandai, bisa membuat harga minyak dunia langsung melesat naik dan bisa menjadi sinyal negatif untuk Indonesia karena harga bahan bakar minyak juga akan terus melonjak.
Mata Uang Indonesia
Inflasi yang terus menunjukkan angka meninggi maka sulit untuk mengangkat dolar Amerika serikat dan nantinya rupiah berhasil menguat. Pada kondisi seperti ini tentunya dapat menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan di Indonesia.
Informasi terkait inflasi yang lebih rendah atas perkiraan tersebut bisa menjadikan indeks saham wall Street menguat tajam. Kenaikan tajam indeks tersebut menjadi katalis positif bagi pasar saham Asia dan mayoritas untuk indeks saham bursa regional juga bergerak menunjukkan ke arah zona hijau.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah beberapa pembahasan terkait inflasi Amerika yang terjadi cukup parah. Banyak faktor yang mendasari dan menjadikan inflasi terjadi cukup panjang di negara Amerika serikat.