Barang Bawaan Penumpang yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa ke Indonesia

Bagi kamu yang sering bepergian ke luar negeri, memahami aturan tentang barang bawaan penumpang adalah hal yang sangat penting. Tanpa pengetahuan yang cukup, kamu bisa saja menghadapi masalah di bea cukai saat tiba di Indonesia. Mulai dari pemeriksaan barang hingga pembayaran bea masuk, ada berbagai aturan yang perlu diikuti agar perjalananmu tetap lancar dan nyaman.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap dan detail tentang ketentuan barang bawaan penumpang, termasuk peraturan terbaru, cara perhitungan pajak, dan tips menghindari masalah di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Barang Bawaan Penumpang yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa ke Indonesia

Apa Itu Barang Bawaan Penumpang?

Barang bawaan penumpang adalah barang-barang pribadi yang dibawa oleh penumpang saat bepergian dari luar negeri ke Indonesia. Barang ini bersifat non-komersial dan digunakan untuk kebutuhan pribadi, bukan untuk diperjualbelikan. Contohnya pakaian, aksesoris, oleh-oleh, atau perangkat elektronik yang kamu gunakan selama perjalanan.

Penting untuk membedakan antara barang bawaan pribadi dan barang dagangan, karena keduanya memiliki aturan yang berbeda dalam proses impor.

Baca Artikel Seputar Ekspor Impor Lainnya di Blog Transfez

Informasi Penting Tentang Impor Barang Dari Jepang
Informasi Penting Tentang Impor Barang dari China

Panduan Ekspor Barang ke Hong Kong
Panduan Lengkap Ekspor Barang ke Malaysia

Peraturan Terbaru Tentang Impor Barang Bawaan Penumpang

Barang Bawaan Penumpang yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa ke Indonesia

Dasar Hukum dan Regulasi

Di Indonesia, ada beberapa peraturan yang mengatur barang bawaan penumpang. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 203 Tahun 2017, yang mengatur ketentuan ekspor dan impor barang yang dibawa penumpang dan awak sarana pengangkut. Peraturan ini bertujuan untuk mengatur jumlah dan jenis barang yang bisa dibawa oleh penumpang, baik untuk keperluan pribadi maupun komersial, guna menjaga kelancaran arus barang di perbatasan.

Selain itu, ada juga Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. PER-09/BC/2018, yang mengatur tata laksana impor barang oleh penumpang. Peraturan ini memberikan panduan terkait prosedur yang harus diikuti oleh penumpang yang membawa barang ke Indonesia, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk dijual. Ini bertujuan agar proses impor barang oleh penumpang berjalan lancar, tetapi tetap sesuai dengan aturan bea cukai yang berlaku.

Yang terbaru, Peraturan Menteri Perdagangan No. 7 Tahun 2024 membatasi jumlah barang tertentu yang bisa dibawa penumpang. Pembatasan ini dibuat untuk menghindari penyalahgunaan barang yang dapat merugikan pasar domestik, serta untuk mengatur barang-barang yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi perekonomian Indonesia.

Barang yang Dibatasi dan Dilarang

Ada 2 jenis barang yang  memiliki pembatasan atau bahkan dilarang untuk dibawa masuk ke Indonesia, yaitu:

  • Barang yang Dilarang meliputi narkotika, senjata api, limbah berbahaya (B3), dan barang yang melanggar hak kekayaan intelektual.
  • Barang yang Dibatasi meliputi telepon seluler (maksimal 2 unit), alas kaki, pakaian jadi, produk tekstil, kosmetik, dan makanan tertentu.

Barang yang Bebas Bea Masuk

Tidak semua barang dikenakan bea masuk. Berikut adalah ketentuan barang bawaan yang bebas pajak:

  • Barang pribadi dengan nilai maksimal USD 500 per orang.
  • Untuk awak sarana pengangkut, batas maksimal adalah USD 50.

Jika kamu bepergian bersama keluarga, batasan ini bisa digabungkan, selama masih dalam batas wajar dan sesuai dengan ketentuan.

Barang yang Dikenakan Bea Masuk dan Pajak Impor

Jika nilai barang bawaanmu melebihi batas pembebasan, maka kamu wajib membayar bea masuk dan pajak impor. Berikut adalah jenis pajak yang dikenakan:

  • Bea Masuk = 10%
  • PPN (Pajak Pertambahan Nilai) = 11%
  • PPh (Pajak Penghasilan) = 7,5% (jika memiliki NPWP) atau 15% (tanpa NPWP)

Contoh Perhitungan Bea Masuk

Misalnya kamu membawa barang senilai USD 1.000, artinya sudah melebihi batas 500 USD, jadi ada pajak yang perlu dibayarkan. Lalu cara menghitungnya? berikut contohnya:

Nilai kena pajak = USD 1.000 - USD 500 = USD 500
Bea Masuk = 10% x USD 500 = USD 50
PPN = 11% x (USD 500 + USD 50) = USD 60,5
PPh (tanpa NPWP) = 15% x (USD 500 + USD 50) = USD 82,5

Maka, total pajak yang harus dibayar: USD 193

Jalur Pemeriksaan di Bea Cukai

Bea Cukai menerapkan tiga jalur pemeriksaan yang dirancang untuk mempermudah proses pengawasan barang bawaan penumpang di bandara.

  • Jalur Hijau diperuntukkan bagi penumpang yang tidak membawa barang yang dikenakan bea masuk atau pajak. Penumpang di jalur ini dapat langsung melewati pemeriksaan tanpa kendala, asalkan tidak membawa barang terlarang atau melebihi batas ketentuan.
  • Jalur Kuning ditujukan bagi penumpang yang membawa barang tertentu yang perlu diperiksa lebih lanjut. Misalnya, barang yang jumlahnya mendekati batas maksimal atau memerlukan verifikasi tambahan terkait dokumen dan bukti pembelian.
  • Jalur Merah diperuntukkan bagi penumpang yang membawa barang mencurigakan atau barang dengan nilai yang melebihi batas ketentuan. Penumpang di jalur ini akan menjalani pemeriksaan lebih detail dan mungkin diminta untuk membayar bea masuk serta pajak sesuai peraturan yang berlaku.

Yang Perlu Dilakukan di Bea Cukai Bandara

Setibanya di bandara, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengisi formulir Customs Declaration (CD). Formulir ini dapat diisi secara manual atau melalui aplikasi ECS (Electronic Customs Declaration). Setelah mengisi formulir, barang bawaanmu akan diperiksa oleh petugas Bea Cukai sesuai dengan informasi yang telah kamu deklarasikan.

Jika barang yang kamu bawa melebihi batas bebas pajak, kamu akan diminta untuk membayar pajak yang dikenakan. Pembayaran ini bisa dilakukan langsung di loket Bea Cukai di bandara.

Tips Menghindari Masalah di Bea Cukai

Barang Bawaan Penumpang yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa ke Indonesia
Photo by CDC on Unsplash

Menghindari masalah di Bea Cukai bukanlah hal yang sulit jika kamu memahami dan mengikuti ketentuan yang berlaku. Langkah pertama yang penting adalah rutin memeriksa pembaruan aturan di official website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dengan begitu, kamu bisa mengikuti regulasi terbaru yang mungkin berubah sewaktu-waktu.

Sebaiknya pisahkan barang lama dan barang baru dalam koper yang berbeda. Jangan lupa untuk menyertakan bukti pembelian untuk barang baru agar proses pemeriksaan oleh petugas lebih mudah dan mengurangi potensi kesalahpahaman.

Barang-barang bernilai tinggi, seperti gadget, perhiasan, atau barang elektronik, sebaiknya dilaporkan dengan jujur. Hal ini penting untuk menghindari risiko denda atau penyitaan yang dapat terjadi jika barang tersebut tidak dilaporkan dengan benar.

Saat tiba di bandara, pilihlah jalur pemeriksaan yang sesuai dengan barang bawaanmu. Jangan ragu untuk bertanya langsung kepada petugas Bea Cukai jika merasa bingung atau tidak yakin dengan prosedur yang harus diikuti.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menghindari membawa barang-barang terlarang seperti narkotika, senjata api, atau barang berbahaya lainnya. Barang-barang ini jelas dilarang dan dapat berujung pada sanksi hukum yang serius.

Dan yang terakhir, selalu pastikan semua dokumen penting seperti faktur pembelian, boarding pass, dan identitas diri sudah disiapkan dengan baik.

Download Aplikasi Transfez

Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!

google play store   350px appstore

Memahami aturan tentang barang bawaan penumpang sangat penting agar perjalananmu bebas masalah. Dengan mengikuti ketentuan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kamu bisa menikmati perjalanan tanpa khawatir terkena denda atau penyitaan barang. Selain itu, untuk mempermudah proses transaksi internasional, kamu juga bisa menggunakan Transfez. Aplikasi ini membantu kamu mengirim uang ke luar negeri dengan cepat, aman, dan hemat biaya.