Bagaimana tradisi lebaran di Papua? Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan di Indonesia memiliki banyak perbedaan di setiap daerah. Tradisi lebaran di Papua memang cukup unik dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang lain.
Pasalnya, umat Muslim di Papua merupakan masyarakat minoritas karena banyaknya umat non Muslim di daerah Papua. Namun bukan berarti masyarakat Papua yang beragama Muslim tidak melaksanakan perayaan pada Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Lebaran di Papua
Sebenarnya setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki tradisi khusus yang dilakukan oleh umat Muslim untuk merayakan hari lebaran. Perbedaan inilah yang menjadikan negara Indonesia beragam dengan tradisi dan budaya cukup kental.
Lihat Juga Video Cara Mudah Melakukan Pengiriman Uang Ke Luar Negeri
Berikut inilah beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Muslim Papua saat merayakan hari lebaran:
1. Tradisi Hadrat di Kaimana
Dalam merayakan hari kemenangan yang telah ditunggu selama 1 bulan ini, masyarakat Muslim Papua menggelar sebuah acara yakni tradisi Hadrat. Tradisi ini dilakukan dengan keliling kota yang dikuti oleh semua orang sehingga suasananya sangat meriah dan semarak.
Banyak sekali masyarakat yang turun untuk bergabung baik itu anak muda ataupun orang tua. Pada tradisi yang sangat meriah ini dengan berkeliling dan menari diiringi oleh lantunan sholawat hingga musik hadrah yang dilakukan pada hari kedua saat perayaan Idul Fitri.
Baca Juga Cara Kirim Uang dengan Mudah ke Berbagai Negara
Cara Kirim Uang ke Australia
Cara Kirim Uang ke Turki
Cara Kirim Uang ke United Kingdom
Cara Kirim Uang ke Jerman
2. Pawai Sholawat di Jayapura
Tradisi yang sama seperti hadrat juga dilakukan di Jayapura dengan banyak anggota pawai dan mengucapkan sholawat. Iringan musiknya berasal dari tabuhan rebana dan juga keramaian pemain dengan menari.
Tradisi ini selalu dilakukan setiap tahun sebagai perayaan hari lebaran di Papua sebagai wujud ikatan tali persaudaraan yang cukup kuat. Hal ini berlangsung antar masyakarat yang ada di Tanah Papua tidak hanya umat Muslim namun juga umat beragama lain.
3. Menikmati Sajian Hidangan Khas
Saat semua orang ikut berpawai maka setiap penduduk akan membuat hidangan makanan khas yang diletakkan di depan rumah. Anggota rombongan yang tergabung dalam pawai akan menikmati hidangan khas lebaran yang telah dibuat oleh penduduk.
Sehingga tampilannya setiap kampung seperti pasar yang menyediakan jajanan karena semua penduduk akan menyediakannya. Tradisi unik ini belum tentu dimiliki oleh wilayah lain dengan segala kerukunan yang ada di Papua.
4. Silaturahmi dan Bermaaf-Maafan
Tradisi lebaran di Papua dengan silaturahmi dan bermaaf-maafan memang salah satu hal yang lumrah bagi umat Muslim pada saat merayakan hari lebaran. Akan tetapi silaturahmi dan bermaaf-maafan ini dilangsungkan pada acara pawai lebaran keliling kampung.
Dengan demikian suasan lebaran di Papua sangat meriah dan semarak karena semua orang akan terjun langsung. Setiap orang bisa bertemu satu sama lain dan meminta maaf atas kesalahan yang dibuatnya selama 1 tahun belakangan ini.
5. Membakar Batu
Tidak hanya ada tradisi untuk lebaran, Papua juga memiliki tradisi sebagai bentuk penyambutan pada bulan Ramadhan dengan membakar batu. Tradisi yang satu ini dilakukan secara turun temurun dan masih ada sampai sekarang ini berkembang di masyrakat Papua.
Tradisi dengan membakar batu ini dilakukan pada oleh sejumlah umat Muslim yang berasal dari pegunungan Papua. Ritual membakar batu biasanya dengan menggunakan hewan ternak seperti halnya babi, akan tetapi mengingat babi tidak untuk umat Muslim maka masyarakat menggantinya dengan ayam yang menurut agama ini dihalalkan.
6. Pawai Takbir Menjelang Hari Raya
Tradisi lebaran di Papua yang satu ini sama halnya dengan yang dilakukan di kota-kota lain yakni berkeliling menyuarakan takbir menjelang hari raya. Pawai takbir keliling ini diikuti oleh banyak orang sehingga memiliki suasana menjelang lebaran yang sangat ramai.
Pawai takbir pada malam hari ini juga dikuti oleh semua kalangan baik itu anak muda hingga oarng dewasa. Kegiatannya mampu mempererat tali persaudaraan yang telah dibuat oleh masyarakat Papua.
7. Toleransi Umat Beragam Sangat Tinggi
Papua yang terkenal sebagai wilayah dengan umat Non Muslim cukup banyak, namun toleransi antar umat beragama sangat kental sampai sekarang ini. Bahkan pada acara pawai lebaran pun juga diikuti oleh umat Kristiani untuk menabuh rebana keliling kampung.
Lebaran di Papua disambut penuh suka cita oleh semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Meskipun Islam bukan agama mayoritas namun tetap dirayakan dengan meriah oleh seluruh umat manusia yang ada di Papua.
8. Open House
Keakraban semua umat di Papua ini tampak terlihat pada saat menjelang hari lebaran maka umat Muslim akan mengadakan open house. Mereka yang datang boleh dari umat beragama lain juga sehingga tidak hanya umat Muslim yang bisa datang ke rumah penduduk yang tengah merayakan Hari lebaran.
Setiap umat Non Muslim juga akan datang ke penduduk Muslim untuk mengucapkan selamat Idul Fitri bagi meraka yang merayakan. Semua yang datang lantas dipersilahkan untuk menikmati hidangan makanan terjadi di atas meja.
9. Keramaian Lebaran di Hari Pertama
Selesai umat Muslim melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid ataupun lapangan yang luas maka ada tradisi saling berkunjung ke warga Muslim, namun warna Non Muslim pun juga akan ikut serta menyambut kegembiraan ini. Bahkan kemeriahan acaranya ini bisa berlangsung selama 4 hari baik itu Muslim ataupun Non Muslim.
Di hari keempat biasanya suasana lebaran sudah terlihat lebih sepi dari kalangan warga Non Muslim. Toleransi yang sangat besar di tanah Papua sudah mendarah daging sehingga tidak ada yang membeda-bedakan umat agama lain dan tetap saling menghormati, bahkan umat Non Muslim turun langsung untuk bergabung merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Download Aplikasi Transfez
Aplikasi Transfez bisa bantuin kamu untuk transfer uang ke luar negeri dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Transfez Bisnis juga bisa bantuin bisnis kamu dalam melakukan transaksi ke luar negeri loh. Untuk kamu yang ingin mengirim uang ke sanak saudara yang berada di luar negeri karena sedang menjalankan pendidikan, bekerja, ataupun traveling, Transfez akan siap membantu. Aplikasi ini tersedia di Android dan juga iOs. Download sekarang!
Demikianlah penjabaran mengenai tradisi lebaran di Papua yang wajib dilakukan salah satunya pawai keliling. Toleransi antar umat beragam di Papua menjadikan hari lebaran terasa lebih ramai dengan penyambutan suka cita oleh semua warga tanpa terkecuali.